Entri yang Diunggulkan

Puisi: Menyingkap Tabir

Menyingkap Tabir Sehari ibarat setahun Diam kegamangan Sekedar senyum engkau enggan Bahkan engkau sungkan Ketika aku menatap wajah ayu dibal...

Senin, 22 Agustus 2016

PELAJARAN HIDUP DARI SOPIR TRUK



“SADIANO ANDRIKKU MAELONA LISU”

Pagi hari ini saya berangkat kantor seperti biasa. Seperti biasa pula saya mengendarai motor saya dengan pelan/ santai. Tiba-tiba dua buah truk melintas melewati sisi kanan jalan, saya agak terkejut karena pada saat itu saya agak termenung karena mengingat-ingat sesuatu yang memang selalu terngiang dibenak saya setiap paginya. Tapi lupakan soal itu, karena ada hal yang membuat saya lebih terkesima ketika truck itu sudah melampaui saya beberapa meter. Saya melihat ada tulisan berbahasa Daerah (Bugis) dibagian belakang truck yang kedua, tulisan itu berada dibagian Spackboard yang biasa berfungsi sebagai pelindung cipratan air atau benda-benda lain dari ban agar tidak naik ke badan mobil atau tidak kecipratan kebelakang yang mungkin bisa mengena ke pengguna jalan yang lain.

Bacaan tulisan itu “SADIANO ANDRIKKU MAELONA LISU”

Kalau saya telaah secara singkat berdasar kosakata bahasa yang nampak, sepertinya yang empunya tulisan kemungkinan besar adalah orang Bugis Bone, kalau dalam tradisi umum Orang Bugis-Makassar; Bone itu dipersonifikasikan sebagai Induk atau pusat peradaban Bugis dan Gowa dilazimkan sebagai  Bapak moyangnya peradaban masyarakat Makassar, semoga saya tidak keliru. Tapi sekali lagi lupakan soal itu, karena saya lebih terpikat untuk membahas tulisan di mobil truck itu.
Sebenarnya kalau kita sering melintas dijalan-jalan utama baik itu jalan negara atau jalan propinsi di Wilayah Propinsi Kalimantan Timur maka kita akan sering menemukan Mobil truck pengangkut atau pick up yang bertuliskan kata-kata khas Orang Bugis-Makasaar apalagi kalau dijalan-jalan Utama di Sulawesi Selatan.
Sebenarnya secara pribadi saya tidak punya kemampuan dalam memahami perbendaharaan kata Bahasa Bugis ataupun Makassar, saya kurang paham dengan berbagi kosakata bugis yang lazim digunakan baik dalam bahasa keseharian ataupun tulisan-tulisan dalam berbagi media, termasuk tulisan lepas dari truck tadi. Apalagi jika ingin mengkalisifikasi apakah tulisan itu adalah Bahasa Asli atau Bahasa umum/serapan, juga dalam pembedaan dalam hal Bahasa Halus atau Kasar.

Tulisan “SADIANO ANDRIKKU MAELONA LISU”

Jika kita terjemahkan secara umum atau dalam istilah keren “etimologi” maka Kalimat diatas dapat kita artikan secara kata perkata sebagai berikut;

Sadiano ; Kata ini mungkin saja adalah kata serapan & bukan asli kata bahasa bugis yang bermakna kata seru atau seruan yaitu Siaplah, Bersiaplah atau Bersiap-siaplah.
-    Andrikku; Kata ini 100 persen adalah Bahasa asli Bugis, Cuma penulisannya yang tepat sebenarnya tidak pakai huruf “d” jadi cukup ANRIKKU, yang artinya adalah Adik dan biasanya penggunaan atau pengucapannya untuk Adik kandung, Adik sepupu, istri, pacar/kekasih atau orang yang lebih muda.
-         Maelona; dari beberapa sumber yang saya dapat, tulisan yang tepat itu adalah Melona dari kata Melo yang berarti mau, akan
-         Lisu; artinya adalah pulang atau kembali, kendati sebagian orang dengan latar belakang dialek bugis tertentu menyebut “Lesu”
      Keempat suku kata tersebut terbentuk dalam sebuah kalimat sederhana, tapi maknanya cukup menyentuh dan bagi orang Bugis yang mengerti dan paham kedalaman kata, kalimat dan bahasa akan terenyuh jika melihat tulisan ini.

Karena tulisan ini terdapat pada sebuah mobil truck maka saya akan mencoba memaknainya dengan memakai perspektif/sudut pandang seorang sopir truck. Yang arti dan maknanya dapat kita simpulkan “Wahai Adikku, Bersiaplah Engkau karena sedianya Kakak/Abang akan Kembali/Pulang” ,

Kalau Sang Sopir Sudah menikah maka Anri/Adik berarti Sang Istri tercinta; Sang Sopir berharap sekembalinya ke rumah, sang  istri sudah mempersiapkan segalanya dan banyak hal, seperti makanan/minuman enak yang menjadi paforit sang suami yang kemungkinan dia tidak pernah mencicipinya sepanjang perjalanannya mengantar barang dalam beberapa hari, minggu atau bahkan beberapa bulan. Mungkin juga pakaian yang sering dikenakan jika dirumah,  perlengkapan yang berhubungan dengan hobbi dan kesukaan suami dan yang tak kalah pentingnya adalah kesiapan dari sang istri untuk menikmati bulan madu yang indah bersama sang suami setelah sekian lama tak bersua, kata bersiap itu mesti dipahami istri sebagai kesiapan lahir bathin, kesiapan luar dan dalam, yang intinya bagaimana memanjakan dan memuaskan suami atas dahaga cinta yang lama terpendam selama pengembaraannya mencari hidup dan penghidupan.

Jiikalau Sopir truck belum menikah maka personifikasi Anri/ Adik adalah Pacar, kekasih tercinta yang diidam-idamkan akan menjadi pasangan hidup. Maka pesannya adalah Si Sopir dengan penuh harap agar sang kekasih bisa sabar dan setia menunggunya pulang. Sesampai di kampung halaman sang sopir beraharap agar kekasih bisa menemaninya untuk mengisi hari-harinya yang tak panjang karena mesti harus kembali berangkat, hal itu dia akan ungkapkan lewat kepastian  dengan cara melamar sang gadis pujaan untuk dijadikan pasangan halal. Sehingga sekembalinya nanti ke rutinitas dia akan merasa lebih tenang, bersemangat dan tentu saja tidak jomblo lagi seperti kebanyakan kawan-kawan sejawat saya yang masih saja betah dengan status kesendirian mereka, hmmmmmm!

Baik sudah menikah ataupun belum pada status sang sopir tapi ada makna terdalam yang dapat kita petik dari kalimat itu, yakni betapa sang sopir berharap Anri/Adik dapat memahami situasi dan kondisinya. Mereka pergi mencari nafkah untuk bisa kembali kerumah dan mempersembahkan yang terbaik buat istri/ pacar dan makna “filsafat” dari kata Sadiano/ Bersiaplah sesungguhnya sangat dalam yakni pengharapan atas sikap setia terhadap sang Sopir, setia dengan bersikap menerima segala hal yang telah dan akan ada pada diri sang sopir, setia untuk tidak menuntut atas apa yang tidak mampu bagi sang sopir dan yang paling penting adalah setia atas jiwa dan raganya, lahir dan bathinnya kepada seorang lelaki saja (Daeng Sopir).

#http://www.kompasiana.com/alimusrisyam/pelajaran-hidup-dari-sopir truck_57923a90509773010d585180



Tidak ada komentar:

Posting Komentar